“Berbukalah dengan yang manis!”, demikian iklan yang bersliweran menjelang buka puasa. Akan tetapi berbeda slogannya jika berbuka puasa dengan General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Angkasa Pura I di restaurant Sunshine88 Kedonganan, Kuta, yakni ”Berbukalah dengan tema yang kritis!”.

Stakeholder Bandara I Gusti Ngurah Rai selalu dihadapkan antara “security” dan “pundi-pundi”. Dua pendekatan yang dapat diibaratkan sebagaimana 2 sisi pada 1 mata uang yang sama. Jikalau pundi-pundi, maka layanan dan pengawasan bandara penerimaan menjadi “APBN oriented”. Sebaliknya, jika “security” an-sich, semahal apapun ketika berdampak negatif buat masyarakat secara sosial maupun kultural, maka larangan dan pembatasan dilakukan. Lalu, bagaimana dengan Bea Cukai Ngurah Rai? Demikian pertanyaan yang tersirat pada acara buka bersama Rabu, 3 April 2024 ini.

Demografi penumpang pesawat dari luar negeri adalah berkebangsaan asing. Bulan Maret didominansi oleh mereka yang berpaspor Australia kemudian India. Rerata penumpang berpasport foreign hingga 90% dari total penumpang dengan tujuan pariwisata. Asumsikanlah satu pesawat 100 orang. Ambil angka perkiraan stay adalah seminggu lalu uang yang dibawa asumsikan kurang lebih 20 juta rupiah. Maka, potensi pergerakan ekonomi lokal yang dimotori oleh sektor pariwisata terdongkrak dengan kedatangan satu pesawat tersebut senilai 1,8 miliar rupiah!!!

Menjadi simalakama ketika begitu banyak hingga berjibun aturan/regulasi titipan berbagai Kementerian dan Lembaga yang semua minta diamankan dan mayoritas mengedepankan pendekatan “security oriented”. Karenanya, koordinasi antara stakeholder bandara senantiasa merekatkan hubungan dan komunikasi demi tercapainya saling kesepahaman antar entitas bandara. Karena tidak semua permasalahan selesai dengan membuat aturan. Bisa jadi lebih banyak diselesaikan dengan sinergi antar instansi. Termasuk pemahaman implementasi. Dan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang Istimewa ini kami memulai.

#BeaCukaiMakinBaik #BeaCukaiNgurahRaiCERIA #BerpikirKritis #Bukber